Manusia membutuhkan energi sebagai kebutuhan dasar dalam hidupnya, dan energi tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, meningkatnya konsumsi energi berpotensi menimbulkan krisis energi dan dampak lingkungan karena energi fosil semakin cepat terkuras. Oleh karena itu, negara-negara di seluruh dunia berkomitmen untuk beralih ke energi bersih dan berkelanjutan yang ramah lingkungan, termasuk energi matahari.

Indonesia, sebagai negara dengan iklim tropis, memiliki potensi energi surya yang besar. Berdasarkan data dari Dirjen EBTKE tahun 2019, Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 207.898 MW (4,80 kWh/m2/hari), namun pemanfaatannya baru mencapai 0,05%. Pemerintah Indonesia menargetkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebesar 6,5 GW pada tahun 2025.

Teknologi Solar PV (Photovoltaic) dapat mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Efek fotovoltaik pertama kali ditemukan oleh Edmond Becquerel pada tahun 1839. Pada tahun 1954, tiga peneliti Bell Laboratories di Amerika Serikat bernama Daryl Chapin, Calvin Fuller, dan Gerald Pearson mengembangkan sel surya silikon pertama dengan efisiensi hingga 6% dan disajikan ke publik pada 25 April 1954.

Modul solar PV terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri maupun paralel dan dijual dengan kapasitas 50 Watt-peak (Wp) dan kelipatannya. Efisiensi pembangkitan energi listrik yang dihasilkan modul fotovoltaik pada skala komersial saat ini adalah sekitar 14 – 15%.

Namun, faktor yang dapat menghambat efisiensi penerimaan radiasi matahari oleh solar PV adalah instalasi yang membutuhkan tenaga ahli tersertifikasi dan komponen yang digunakan sangat berpengaruh terhadap efisiensi solar PV. Selain itu, cuaca yang cerah memberikan hasil terbaik, sedangkan ketika cuaca mendung atau hujan, listrik yang dihasilkan tidak semaksimal ketika cuaca sedang cerah.

Pemanfaatan solar PV memiliki potensi bisnis yang besar, tidak hanya di wilayah perkotaan tapi juga di wilayah terpencil. Teknologi solar PV sangat cocok dibangun di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki iklim tropis, sehingga hal ini mendukung pengembangan bisnis solar PV di Indonesia.

Kategori: Bisnis

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *